Jakarta - Dominasi Spanyol di Eropa dan dunia
berakhir usai tersingkir di fase grup Piala Dunia 2014. Menurut Jose
Mourinho, permainan La Furia Roja sudah terbaca oleh para lawan dan gagal mengembangkan diri.
Spanyol
dipastikan tersingkir usai menelan dua kekalahan. Mengawali langkah di
Brasil dengan kekalahan telak 1-5 dari Belanda, nasib mereka ditegaskan
oleh Chile usai dipukul 0-2.
Padahal anak asuh Vicente del Bosque
memasuki turnamen empat tahunan tersebut dengan status favorit. Bukan
hal yang mengejutkan karena mereka adalah juara bertahan dan kampiun
Eropa di dua edisi terakhir berbekal permainan tiki-taka khasnya. Xavi
Hernandez dkk. mendominasi dunia sebagaimana mereka mendominasi lawannya
di setiap laga.
Tapi kejayaan Spanyol akhirnya harus runtuh
juga. Dua kekalahan dengan jumlah kebobolan tujuh dan hanya mampu
mencetak satu gol lewat titik penalti menegaskan akhir buruk dominasi
mereka.
Mourinho menilai tim-tim lain sudah mengamati Spanyol
selama beberapa tahun terakhir dan mempelajari celah-celahnya. Hal ini
lantas didukung tidak adanya perkembangan taktik yang signifikan yang
dilakukan oleh tim 'Matador'.
"Saya pikir layak untuk mengatakan
ada tanggung jawab besar Belanda dan Chile atas kegagalan Spanyol.
Mereka melakukan apa yang saya pikir harus dilakukan di sepakbola
modern, Anda harus mengandalkan strategi," kata manajer Chelsea itu
kepada eurosport.
"Orang-orang belajar bagaimana caranya
menghadapi tim-tim terbaik dan ketika tim-tim terbaik tampil percayalah
bahwa filosofinya satu: yang lainnya belajar," lanjutnya.
"Spanyol
sebelumnya sungguh menakjubkan dalam empat, enam tahun terakhir. Mereka
begitu menakjubkan dalam hal memainkan sepakbola dan orang-orang
belajar, orang-orang memperhatikan, orang-orang mempelajarinya,"
demikian pria asal Portugal itu seperti dilansir sportsmole.
sumber detik.com
Home »
sepakbolla
» Mourinho: Spanyol Gagal karena Tak Ada Perkembangan Taktik
Mourinho: Spanyol Gagal karena Tak Ada Perkembangan Taktik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar