Jakarta - Bambang Pamungkas kembali meluncurkan buku.
Berjudul Bepe20: PRIDE, buku tersebut menceritakan tentang keberagaman
yang dimulai dari sepakbola.
Ini adalah buku kedua yang pernah ditulis oleh eks penyerang tim nasional Indonesia tersebut. Buku sebelumnya, 'Ketika Jemariku Menari' rilis pada tahun 2011.
Bepe mengungkapkan bahwa isi buku keduanya menceritakan beberapa hal tentang Plurality (keberagaman), Responsibility (tanggung jawab), Integrity (keteguhan), Dignity (martabat), dan Equality (kesetaraan). Oleh karena itu, dia memilih judul PRIDE yang artinya kebanggaan karena judul itu dinilai mewakili isi buku.
"Sebenarnya saya waktu itu agak bimbang menentukan judul buku ini. Saya ingin memberikan sesuatu yang singkat, padat, tapi tegas. Pride artinya tidak hanya kebanggaan, tapi lebih dari itu ada makna dimasing-masing huruf yang membentuk kata itu," ungkap Bepe dalam acara peluncuran buku tersebut di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Bepe, yang hadir dengan ditemani sang istri, kemudian menjelaskan: Huruf P (Plurality) dari "PRIDE" menceritakan tentang sepakbola yang tidak mengenal batasan usia, suku, ras, agama, jenis kelamin, dan status sosial.
Lalu, huruf R (Responsibility) mengisahkan tentang sebuah tanggung jawab sebagai pesepakbola. Dalam hal ini, tidak hanya berkaitan dengan diri sendiri, tetapi soal keluarga, dan masa depan sepakbola itu sendiri.
Kemudian huruf I (Integrity), adalah tentang sebuah perjuangan sepakbola pada hakikatnya, bukan sebagai alat pribadi, golongan atau pun politik.
Ini adalah buku kedua yang pernah ditulis oleh eks penyerang tim nasional Indonesia tersebut. Buku sebelumnya, 'Ketika Jemariku Menari' rilis pada tahun 2011.
Bepe mengungkapkan bahwa isi buku keduanya menceritakan beberapa hal tentang Plurality (keberagaman), Responsibility (tanggung jawab), Integrity (keteguhan), Dignity (martabat), dan Equality (kesetaraan). Oleh karena itu, dia memilih judul PRIDE yang artinya kebanggaan karena judul itu dinilai mewakili isi buku.
"Sebenarnya saya waktu itu agak bimbang menentukan judul buku ini. Saya ingin memberikan sesuatu yang singkat, padat, tapi tegas. Pride artinya tidak hanya kebanggaan, tapi lebih dari itu ada makna dimasing-masing huruf yang membentuk kata itu," ungkap Bepe dalam acara peluncuran buku tersebut di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Bepe, yang hadir dengan ditemani sang istri, kemudian menjelaskan: Huruf P (Plurality) dari "PRIDE" menceritakan tentang sepakbola yang tidak mengenal batasan usia, suku, ras, agama, jenis kelamin, dan status sosial.
Lalu, huruf R (Responsibility) mengisahkan tentang sebuah tanggung jawab sebagai pesepakbola. Dalam hal ini, tidak hanya berkaitan dengan diri sendiri, tetapi soal keluarga, dan masa depan sepakbola itu sendiri.
Kemudian huruf I (Integrity), adalah tentang sebuah perjuangan sepakbola pada hakikatnya, bukan sebagai alat pribadi, golongan atau pun politik.
Lantas, pada huruf D (Dignity), Bepe menceritakan terkait
pemikirannya untuk menjaga harkat dan martabak para pesepakbola, baik
secara pribadi atau mewakili APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional
Indonesia).
Dan yang terakhir, di huruf E (Equality), Bepe menceritakan perjalanannya dalam memperjuangkan kesetaraan pesepakbola bersama APPI mulai dari pemain lokal, asing, tentang gaji, kesehatan, kebebasan untuk berbicara dan membela timnas.
Dengan menceritakan berbagai hal dalam buku tersebut, Bepe berharap dapat memberikan pencerahan yang positif.
"Buku ini berkisah tentang keseharian saya di dunia sepakbola. Bagaimana saya berdebat dengan istri, ayah soal karier saya ini. Buku ini lebih spesifik menceritakan menceritakan perjalanan mulai 2011 sampai 2014 awal. Yang menarik, karena menceritakan sepakbola Indonesia dalam masa gelap. Saya harap buku ini bisa memberikan pencerahan," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, editor buku Bepe20: PRIDE, Yudie Oktav mengaku buku tersebut menyajikan sesuatu yang berbeda dari buku Bepe sebelumnya, yakni 'Ketika Jemariku Menari'. Dia menilai kali ini, Bepe lebih matang dalam penulisannya.
"Kalau dari penulisan, Bepe lebih matang dan materinya lebih banyak. Isinya sangat menarik. Salah satunya juga membahas beberapa konflik PSSI. Di mana ketika itu Bepe membuat keputusan yang luar biasa."
Buku Bepe20: PRIDE tersebut dapat dibeli di seluruh toko buku Gramedia di Indonesia. Hasil dari penjualan buku tersebut bakal disumbangkan kepada yayasan Syair. Org. Sebuah yayasan yang peduli terhadap HIV AIDS dan anak-anak.
"Hasil penjualan ini nantinya kami berikan kepada anak-anak pengidap HIV di Syair.org. Karena kami mengajak semua ikut peduli. Kerja sama ini, bukan yang pertama kalinya. Tetapi empat tahun lalu kami sudah lelang jersey Bepe di Piala Asia 2007. Kami juga membuat kaos terus lukisan Bepe," kata Yudi
Dan yang terakhir, di huruf E (Equality), Bepe menceritakan perjalanannya dalam memperjuangkan kesetaraan pesepakbola bersama APPI mulai dari pemain lokal, asing, tentang gaji, kesehatan, kebebasan untuk berbicara dan membela timnas.
Dengan menceritakan berbagai hal dalam buku tersebut, Bepe berharap dapat memberikan pencerahan yang positif.
"Buku ini berkisah tentang keseharian saya di dunia sepakbola. Bagaimana saya berdebat dengan istri, ayah soal karier saya ini. Buku ini lebih spesifik menceritakan menceritakan perjalanan mulai 2011 sampai 2014 awal. Yang menarik, karena menceritakan sepakbola Indonesia dalam masa gelap. Saya harap buku ini bisa memberikan pencerahan," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, editor buku Bepe20: PRIDE, Yudie Oktav mengaku buku tersebut menyajikan sesuatu yang berbeda dari buku Bepe sebelumnya, yakni 'Ketika Jemariku Menari'. Dia menilai kali ini, Bepe lebih matang dalam penulisannya.
"Kalau dari penulisan, Bepe lebih matang dan materinya lebih banyak. Isinya sangat menarik. Salah satunya juga membahas beberapa konflik PSSI. Di mana ketika itu Bepe membuat keputusan yang luar biasa."
Buku Bepe20: PRIDE tersebut dapat dibeli di seluruh toko buku Gramedia di Indonesia. Hasil dari penjualan buku tersebut bakal disumbangkan kepada yayasan Syair. Org. Sebuah yayasan yang peduli terhadap HIV AIDS dan anak-anak.
"Hasil penjualan ini nantinya kami berikan kepada anak-anak pengidap HIV di Syair.org. Karena kami mengajak semua ikut peduli. Kerja sama ini, bukan yang pertama kalinya. Tetapi empat tahun lalu kami sudah lelang jersey Bepe di Piala Asia 2007. Kami juga membuat kaos terus lukisan Bepe," kata Yudi
Sumber Detik.com
Posting Komentar